Hubungan
antara penduduk,masyarakat dan kebudayaan
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penulisan Ilmiah
Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan mempunyai hubungan satu sama lain. Penduduk adalah
organisme yang mendiami, menetap, dan berkembang dalam suatu wilayah tertentu
dan dapat membentuk suatu masyarakat di wilayah tersebut. Masyarakat dan
Kebudayaan mempunyai hubungan yaitu bernama ”dwi tunggal” yang artinya
kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan terlahir, tumbuh, dan
berkembang dalam masyarakat, dan masyarakat didukung oleh kebudayaan.
Individu,
Keluarga, dan Masyarakat saling berhubungan satu sama lain. Seorang individu
tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain. Dr. A. Lysen
berpendapat bahwa individu sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perseorangan. Sebelum berinteraksi dalam ruang lingkup yang besar
terlebih dahulu dalam ruang lingkup kecil, dimana pertama kalinya kita
berinteraksi yaitu kepada keluarga karena terikat oleh suatu
turunan. Keluarga merupakan ruang lingkup kecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Ruang
lingkup besar dimana masyarakat berpengaruh karena masyarakat merupakan
salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia dimana
masyarakat tersebut akan saling berinteraksi.
1.2 Identifikasi Penulisan Ilmiah
Penulisan
ilmiah akan menemukan perumusan masalah. Perumusan masalah itu merupakan suatu
pernyataan atau cerita yang akan dicari jawabannya melalui pengamatan dari
berbagai referensi yang ada. Berikut ini merupakan contoh dari penulisan ilmiah
:
1. Bagaimana
memahami pertumbuhan penduduk yang cepat ?
2.
Apa pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial ?
3.
Bagaimana hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan
kebudayaan ?
4. Apa
masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
?
1.3 Tujuan Penulisan Ilmiah
Pada
penulisan ilmiah ini kita harus mengetahui tujuan penulisan. Tujuan penulisan
dapat digunakan untuk memperoleh suatu tulisan yang mempunyai makna dan fokus.
Berikut ini merupakan tujuan penulisan :
1.
Mengetahui pertumbuhan penduduk yang cepat.
2.
Mengetahui pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial.
3.
Mengetahui hubungan antar masalah penduduk dengan perkembangan
kebudayaan.
4. Mengetahui
masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga.
II. Teori
2.1 Penduduk, Masyarakat dan
Kebudayaan
Penduduk,
masyarakat, dan kebudayaan saling berhubungan satu sama lain dimana
penduduk mendiami suatu wilayah tertentu akan membentuk suatu masyarakat dalam
suatu wilayah tertentu. Hubungan masyarakat dengan kebudayaan adalah dwi
tunggal, dimana kebudayaan merupakan hasil dari masyarakat. Kebudayaan
bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada
suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
Penduduk adalah
sekelompok orang yang menduduki suatu wilayah tertentu, menetap dalam
suatu wilayah tertentu, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu.
Masyarakat adalah
kehidupan sosial manusia yang menduduki wilayah tertentu, dimana
keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki
pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Pranata
sosial sangat penting dalam masyarakat, tanpa adanya pranata sosial kehidupan
bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata
sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar
anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan adalah
hasil budi daya manusia, kebudayaan didefinisikan sebagai hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Secara
umum pertumbuhan penduduk yang cepat dapat dilihat dari tiga faktor utama
demografi yaitu pertama akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi, kedua
tingkat kematian yang menurun, penyebab ledakan penduduk yaitu adanya
menikah dalam usia muda dan keyakinan pada masyrakat ‘banyak anak banyak
rezeki’. Ledakan penduduk dapat membawa akibat, seperti turunnya standar hidup,
terjadinya pengangguran, ekonomi, krisis lingkungan dan lain hal
sebagainya. dan ketiga perpindahan (migrasi) peristiwa berpindahnya suatu
organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru dan menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim atau kerana over populasi.
Pengaruh
pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur pertumbuhan penduduk atau masyarakat, yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi antara unsur-unsur yang ada akan
dapat mengakibatkan gangguan hubungan sosial seperti
kerenggangan dalam kehidupan penduduk atau masyarakat.
Hubungan
antar penduduk dengan perkembangan kebudayaan merupakan cemin dari
kepribadian bangsa yang saling bersangkutan. Sifat-sifat kepribadian
penduduk yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok
masyarakat dapat dijadikan sebagai hukum adat. Ciri-ciri kepribadian suatu
penduduk, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari. Ciri khas
kepribadian suatu bangsa dapat diamati dalam macam ragam karya budayanya.
Setiap penduduk mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah. Nilai dan kaidah
berisikan harapan-harapan penduduk, perihal suatu perilaku yang pantas. Suatu
kaidah, misalnya kaidah hukum yang memberikan batas-batas pada perilaku
seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu “aturan permainan” dalam
pergaulan hidup. Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka,
dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat
alam. Kepribadian penduduk bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka
menolong, memiliki sifat gotong royong adalah ciri umum dari sekian banyak
kepribadian suku-suku bangsa yang berada di Republik Indonesia, dan menjadi
ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.
2.2 Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu merupakan
unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial
tersebut, yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok.
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Keluarga didalamnya terkait dengan saling
mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
Masyarakat merupakan
salah satu satuan sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Dalam istilah
inggrisnya adalah “society”, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari
bahasa Arab “Syakara” yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Hubungan sosial
yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
yaitu masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
adanya perkumpulan manusia yang banyak, telah bertempat tinggal dalam
waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu, adanya aturan-aturan yang mengatur
mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Di dalam
hubungan antara manusia dengan manusia yang lain, yang paling penting adalah
reaksi sebagai akibat dari hubungan antar manusia. Reaksi ini menyebabkan
hubungan manusia bertambah luas. Manusia sebagai makhluk sosial manapun
tersusun dalam kelompok –kelompok. Fakta ini menunjukkan manusia mempunyai
sosial akan pembawaan kemasyarakatan. Masyarakat dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar (sadar bahwa ia merupakan
bagian lain dari kelompoknya). Menurut Auguste Comte, kehendak berkumpul itu
memang terkandung di dalam sifat manusia, sehingga nyatalah bahwa manusia pada
kodratnya adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang bertindak seirama dengan
kehendak umum, yaitu masyarakat.
III. Analisis
Keterkaitan
antara penduduk, masyarakat, dan budaya memiliki hubungan yang
menarik awalnya dimulai dari penduduk jika melebihi batasnya akan menjadi
masyarakat. Dari masyarakat ini kita bisa mendapatkan banyak kreativitas yang
natinya akan menjadi suatu budaya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa diantara
ketiga ini memiliki hubungan yang sangat erat sehingga dapat disebut
dengan saling melengkapi satu sama lain.
Keterkaitan
antara individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika
tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan
ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan ada masyarakat. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya.
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha
mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada
dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar